Solo Semarang 2022
Idul Fitri 2022 ini aku, papa dan mama berwisata ke Solo - Semarang tanggal 2-5 Mei 2022. Berangkat pk. 6.30 dari rumah tanpa lewat Tol lancar jaya
Pertama-tama pk. 9.30 kita stop untuk isi perut di Pecel 99. Ini pecel pernah dikunjungi Pak SBY lho. Perjalanan kita lanjutkan ke arah Solo lewat kota-kota nggak lewat jalan tembusan antar kota. Biar bisa lihat kota-kota tetangga. Pk 12.00 kita sampai di Solo Heritage
Di Solo Heritage ini saya beli tiket terusan Rp. 65.000 bisa masuk rumah terbalik, garden ala eropa, benteng, vocher 20% di cafe Satoe, Museum kendaraan, Museum 3D.
Kategori | Harga Tiket |
---|---|
Kawasan Outdoor | Rp30.000,00 |
Terusan Indoor Weekdays | Rp45.000,00 |
Terusan Indoor Weekends | Rp55.000,00 |
Terusan Lengkap Weekdays | Rp55.000,00 |
Terusan Lengkap Weekends | Rp65.000,00 |
Parkir Motor | Rp2.000,00 |
Parkir Mobil | Rp5.000,00 |
Parkir Bus | Rp10.000,00 |
Foto favorite ku serasa aku bicara dengan ini burung |
Setelah dari Solo Heritage hujan lumayan deras danlagi sudah sore saya ke Lampion Hotel (beli dari tiket.com Rp. 264.891. Di Jl. Dr. Rajiman No 289, Laweyan. Lumayan dekat dengan pusat kota. Disekitar hotel dekat pasar dan orang jual bunga. Saya nggak sukanya dengan hotel ini sistem udaranya nggak bagus sehingga bila kamar mandi dibuka alamak baunya bikin eneg. Di hotel ini kita diminta meninggalkan deposit sebesar Rp. 50.000/kamar, nanti akan dikembalikan saat check out
Malam ini saya ingin makan nasi liwet di Yu Sani tapi tutup. Akhirnya saya dapat di Loji Wetan Nasi Liwet Bu Sarmi. Rame banget ini warung sampai makannya diluar sambil berdiri tapi murah seporti lauk ayam suwir sama telur utuh Rp. 13.000. Sebelahnya ada susu Shi-Jack (susu coklatnya Rp. 8.000/300ml).
Hari ke-2 Sebetulnya hari ini saya hanya ingin ke D, Tjolomadoe tapi bukanya baru pk. 12.00. Akhirnya kita ke Keraton Solo dulu. Sebelum ke Keraton Solo saya cari makan dulu. Awalnya ingin makan Timlo Pak Sastro di Pasar Gede namun sudah pindah. Jadi di Pasar Gede beli wedang uwuh dan Dawet. Dawet Solo ini beda dengan di Surabaya karena ada bubur sumsum, selasihnya. Setelah mencari Timlo Pak Sastro dan ternyata tutup akhirnya saya makan Nasi Gudeg Kendil Bu Cokro di daerah Pasar Legi Solo (per porsi Rp. 20.000)
Dawet Selasih Solo |
Perjalanan kita lanjutkan ke Keraton Solo (HTM Rp. 15.000/orang. + pemandu Rp. 40.000/pemandu). Keraton ini memamerkan benda-benda sejarah. Mulai diorama perang Diponegoro, rumpang buddha, rumpang Dewa Syiwa, rumpang Ganesha, foto Pakubuwono, Silsilah kerajaan Mataram, berbagai macam keris. Disini kamu juga bisa mencicipi air dari sumur yang dianggap keramat.
Setelah ke Keraton Solo kita ke D'Tjolomadoe (HTM Rp. 45.000/orang dan parkir Rp. 15.000). Jam bukanya pk. 12.00 tapi baru bisa masuk pk. 12.30 jamnya karet alasannya AC baru dinyalakan pk. 12.00 jadi belum dingin. Di dalam D'Tjolomadoe ada mesin pembuatan gula, mulai dari mesin penggilingan tebu hingga rafinasinya. Juga ada sejarah dan persebaran pabrik gula di Indonesia. Tempat wisata tidak lengkap rasanya tanpa spot foto. Ada spot foto yang dengan permainan lampu seperti di Millenial garden di Batu, ada juga permainan interaktif video menanam tebu. Seru banget pokoknya disini.
Setelah puas foto disini saatnya kita ke Semarang. Kita menginap di Pop Hotel Pemuda (Rp. 366.874 via traveloka). Tempatnya strategis tepat dibelakang lawang 1000, dekat dengan pusat oleh-oleh semarang jalan Pandanaran dan dekat dengan Simpang lima. Di pop hotel ini diminta meninggalkan deposit sebesar Rp. 30.000/kamar, nanti saat check out dikembalikan.
Di dekat lawang sewu ada tahu gimbal enak (Rp. 20.000). Tahu gimbal ini seperti tahu tek ada telur, kubis yang dipotong kecil, tahu, ote-ote udang yang disiram bumbu kacang.dan petis.
Malam ini kita makan gudeg koyor di simpang lima dari hotel tinggal jalan kaki menyusuri jalan pandanaran. Simpang lima ini lumayan rame lho. Di depan food court ada alun-alun tempat sepeda lampu, otopet, permainan sepeda motor kecil, dll. Setelah puas makan kita pulang dengan menyusuri pandanaran lagi. Kalau ada yang cari oleh-oleh bandeng juwana, jenang mubarak, lunpia semarang (meskipun yang paling terkenal lunpia gang lombok) di sini ini pusatnya.
Hari ketiga pagi ini saya sarapan soto ayam di jalan Kartini. Soto ayam semarang ini menggunakan tomat tapi kuahnya bening tidak bersantan. Rp. 15.000. Perjalanan kita lanjutkan ke Dusun semilir (HTM 40.000/orang, terusan Rp. 100.000) Petugas tiketingnya saya rasa tidak efisien karena tiap wahana ada tiketnya masing-masing dan tiket terusan itu dapat lebih dari 10 tiket kalau tidak salah dan tiap tiket harus distempel tanggal 1/1 sehingga lama dan menimbulkan antrian yg panjang. Saran saja mendingan buat seperti gelang dengan warna yang berbeda biar lebih cepat.
Wahana yang paling terkenal di dusun semilir ini adalah prosotan yang tinggi dan warna-warni (Rp. 15.000).
Tiket terusan ini dapatnya prosotan, anoman mlumpat (wahana outbond gelantungan di atas), kereta klinci, bird park, gondola, rumah hantu, memanah, ATV
Spot foto di Dusun semilir ini lumayan banyak. desain keeropaan, aneka jenis tanaman, Bagi yang suka foto seperti saya ini surganya foto.
Setelah puas foto saya ke arah bandungan arah Candi Gedong Songo ke Taman bunga new Celosia (HTM Rp. 25.000/orang. Taman bunga Celosia ini mirip dengan Santerra Batu. Bedanya kalau di Santerra landmark yang ditengah itu kincir angin kalau di Celosia menara eifel. Selain bunga-bunga ada juga wahana permainannya saya kebetulan masuk rumah tanpa batas. Rumah tanpa batas ini masuk ruangan penuh kaca dan lampu-lampu bagus banget. tapi hati-hati pada jalan ke atas dan ke bawahnya.
Setelah puas foto dengan lampu dan bunga. Kita makan di depan Taman bunga New Celosia. Makan tahu campur Semarang. berbeda dari tahu campur di Jawa Timur, Tahu campur ini tanpa daging dan bumbunya ada kacangnya unik dan enak rasanya serasa makan tahu campur pecel.
Setelah puas saatnya ke Hotel, saya menginap di Hotel Patra Semarang (Rp. 457.211 by tiket.com) Hotelnya bagus, besar, ACnya model lama, kamarnya luas, kolamnya juga luas, kamarnya berkarpet, kasurnya juga lebih luas daripada di Lampion, tersedia 4 bantal lagi dan tidak diminta meninggalkan deposit. Dan dari struktur bangunannya seperti layaknya hotel lama.
Malam ini kita sebenarnya ingin mencoba gudeg koyor Bu Tum namun tutup akhirnya kita makan nasi gandul di jalan Sisingamangaraja Semarang enak tapi antri dan kita makannya berdiri di luar tenda saking ramenya
Hari ke-4 pk.6.00 saya renang dulu di Kolam Patra Hotel yang buka mulai pk 6.00-18.00 jadwal kita wisata klenteng kita sarapan kuping babi dan baikut sayur asin di Foodcourt Gang Lombok sekalian mampir klenteng gang lombok.
Setelah itu kita ke Klenteng Sam Poo Kong. Di Klenteng Sam Poo Kong ini bayar tiket masuk yang biasa Rp. 20.000 tapi nanti saat masuk ke area sembahyang bisa di refund bila membawa hio karena masuk ke tempat ibadah itu free
Fushimi Inari van Semarang (Klenteng Sam Poo Kong) |
Setelah itu mampir klenteng welahan Hian Thian Xiang Tee dan Fu De Shen Zhen.
Kita mampir ke Pandan Wangi Tuban untuk makan malam. Kwetiaunya enak.
Comments
Post a Comment