Semarang - Jogjakarta - Surakarta
Perjalanan saat Idul Adha 26 Oktober 2012 - 28 Oktober 2012. Dimulai pk 4.00 pagi.
Tempat pertama yang kita datangi adalah Vihara RatanaVana Arama Sendangcoyo - Lasem. Tempat ini mirip Wat Pho - nya Indonesia. Di bagian bawah ada patung yang menggambarkan masa kecilnya Sang Buddha Sidharta Gautama, ada gua ruangan untuk meditasinya juga. Lalu naik tangga terdapat patung Saat Sang Buddha meninggalkan istana dan saat menyiksa diri hingga terlihat kurus. Naik tangga lagi terdapat patung saat Sang Buddha dilindungi oleh 9 ular. Naik tangga lagi terdapat patung saat Sang Buddha mencapai Penerangan Sempurna dan mendapat pencerahan tentang 4 kebenaran Mulia : Penderitaan, Sebab Penderitaan, Hilangnya Penderitaan, Akhir dari Penderitaan (Jalan berunsur 8), Naik lagi saat Sang Buddha mengajar ke 5 murid pertamanya, terakhir di puncaknya saat Sang Buddha Parinibanna (Buddha Tidur). Selain patung Budha di Vihara ini juga terdapat Candi seperti Candi Borobudur dalam ukuran kecil. Di sekitarnya terdapat quote-quote menarik, nggak jauh dari tempat itu terdapat kapal. Selain itu pemandangan di bawah dari atas bukit terlihat indah dan banyak kupu-kupunya.
Contoh Quote nya :
Seseorang yang hidup ditempat yang sederhana mengendalikan indrianya, makan secukupnya penuh dengan keyakinan, bersemangat : maka nafsu jahat tidak dapat menguasai dirinya, seperti angin tidak dapat merobohkan gunung karang
Saat Buddha Meninggalkan Istana |
Saat Buddha menyiksa diri |
Saat Buddha menemukan 4 kebenaran Mulia |
Saat Buddha dilindungi ular berkepala 9 |
Saat Buddha mengajar 5 murid pertamanya |
Patung Buddha Tidur
Candi Sendangcoyo-Lasem
Setelah dari Vihara Sendangcoyo-Lasem kami mampir makan siang di Warung Naga (Nasi Gandul) di kacang dua kelinci. Bila kita belanja kacang dua kelinci dapat voucher makan Naga senilai 5.000
Naga (Nasi gandul)
Perjalanan kita lanjutkan ke Semarang. Sesampainya di Semarang kita ke klenteng gang lombok Semarang Tay Kak Sie. Lalu kami mapir hotel Ibis untuk mandi dan ganti baju sebelum akhirnya kami ke klenteng Sam poo kong yang terkenal, saat kami datang klentengnya sepi karena mungkin sudah sore dan hampir tutup. Di Klenteng ini banyak orang berfoto ala Putri Huan Zhu dengan membayar 80.000/foto. Malam harinya kami jalan-jalan ke simpang lima. Namun saat di dalam mall di simpang lima, terjadi hujan dan banjir. Banjirnya hampir menutupi seluruh ban mobil, becakpun jarang.
Gang Lombok
Sam Poo Kong
Hari ke - 2 kami melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur. Candi Borobudur saat kami kunjungi sangat ramai sehingga sulit untuk berfoto ria. kami hanya sembahyang di setiap patung Budha di tiap stupa. Selain itu patung candi Borobudur sedang diperbaiki sehingga ada beberapa sisi yang tidak dapat dilewati.
Setelah dari Candi Borobudur kami melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Sendangsono. Di Gua Maria ini saya membeli setangkai mawar merah untuk ditaruh di bawah patung Bunda Maria. Saat saya kesana sedang ada misa. Selain ada patung Bunda Maria dan Yesus yang di salibkan, juga ada jalan salib.
Setelah dari Gua Maria kami membeli oleh-oleh pia pathuk dan ke Novotel untuk mandi dan makan. Malamnya kami ingin ke Malioboro, tapi berhubung kata satpam hotel Malioboro sedang macet dan tidak memungkinkan naik mobil, becak juga mahal untuk 6 orang, begitu juga dokar, kami akhirnya jalan kaki ke Malioboro pp kurang - lebih 3 jam. Benar-benar membakar lemak.
Hari ke-3 setelah sarapan kami melanjutkan perjalanan ke Solo, ke Kraton Solo (kraton kasunan). Memorycard saya rusak akibat memoto topeng yang dilarang foto. Topengnya menyeramkan sich, tapi saya nekat ingin memotonya. di dalam kraton ada tempat tertentu yang dilarang memakai alas kaki, karena tempat tersebut tempat untuk ritual. Tanah di tempat itu bukan dari tanah yang biasa kita injak, namun dari pasir laut selatan sehingga tidak kotor di kaki meskipun tanahnya hitam. Di dalam kraton juga ada sumber mata air yang bila kita minum atau untuk cuci muka dapat menyebabkan keinginan kita terkabul. saya juga mencobanya. Didalamnya juga ada museum kreta yang biasa digunakan di oleh sultan.
Kraton Kasunan Solo
Setelah dari kraton solo kami langsung pulang ke Surabaya
Comments
Post a Comment