Happy Vesak Day 2024
Waisak 2024 (tanggal 23 mei 2024) ini aku, papa, mama, akoh, ama astrid ke Borobudur berangkat pk 4.10 pagi.
Foto setelah acara pradaksina |
Awalnya turun tol di salatiga mau lewat kopeng tapi salah jalan. Kita mengejar biar bisa patidana ke bhante di Klenteng Magelang. Tapi ternyata pk 10.00 sudah sepi. Ya sudahlah kita sembahyang dulu disini. Klenteng ini ada di depan alun-alun magelang persis. Di pintu masuk Klenteng ini ada 12 patung shio. Biasanya di Klenteng ini adalah permulaan Biksu Thudong berjalan kaki menuju Candi Mendut sekaligus menerima dana bagi para umat yang ingin berdana.
Baiklah kita ke Candi Mendut. Di Candi ini kita daftar sebagai umat yang ingin mengikuti prosesi waisak di Candi Borobudur. Saya mendapat nametag di zona 2. Karena zona 1 hanya untuk para tamu undangan yang sudah daftar sebelumnya karena tahun ini zona 1 hanya bisa untuk 5000 orang saja jadi dijaga ketat. Zona 1 ini bisa ikut meditasi dan mendengarkan ceramah Bhante dan ikut ritual Pradaksina (mengelilingi Candi) di kaki Candi Borobudur. Zona 2 berada di Taman Lumbini tempat lampion diterbangkan, juga bisa mendengarkan ceramah dan meditasi Bhante kok disini.
Di Candi Mendut ini mendadak perutku sakit sehingga tidak bisa ikut mengitari Candi 3x. Karena perutku sakit sekali sampai gelap dan tak bisa mendengar suara sampai hampir pingsan. Ok deh saya skip makan siang. Semua orang mempermasalahkan kurang makan padahal sepertinya bukan itu. Papa sampai bawa aku ke UKS.Setelah .... aku sehat lagi.
ketemu susuk Dedi pemilik Relic Buddha di mobil hias kapal. Papa minta izin menitipkan aku ke susuk Dedi dan Ai Sukma. Beruntung aku naik mobil hias untuk relic. Seharusnya mobil ini untuk Bhante yang memercikan air berkat dan aku menaburkan bunga. Kapal bergerak sepanjang jalan Candi Mendut ke Candi Borobudur.
Mobil hias kapal yang membawa Relic Sang Buddha. Tempat saya nunut ke Candi Borobudur |
Banyak orang memenuhi jalan menuju Candi Borobudur ada yang meminta langsung bunga dan air suci dari Bhante ada yang menghindar ada yang biasa saja, ada yang senang karena mendapat berkat tapi tidak mendekat untuk meminta banyak ekspresi. Seneng melihat berbagai ekspresi orang.
Sesampainya di Borobudur signal bener-bener hilang. Sempat gerimis sedikit. Aku memilih ikut susuk Dedi aja cari papa. Karna ramai malas menyisir ratusan orang gitu. wes aku WA papa g tau sampainya itu WA kapan. WA call juga ga bisa. Saat akan prosesi aku dapat tempat di tempat VIP.
Aku juga bisa ikut Pradaksina mengitari Candi Borobudur 3x. Angpao untuk berdana pada Bhantepun bisa tak bagikan sisanya tak taruh di altar. Saya tidak mengikuti acara pelepasan lampion. Karena khawatir tidak bisa masuk lagi zona 1 bila sudah keluar. Jadi saya menunggu di kursi VIP saja. Lagian tidak ada lampion yang bisa saya terbangkan, karena untuk dapat lampion harus beli melalui Instagram dulu sebelumnya. Setelah meditasi detik-detik waisak tiba-tiba langit sudah penuh lampion.
Pulang dari Borobudur pk. 12.00 sampai Kasuari Hotel and Resort pk 13.00 (rate kali ini kurang lebih 440.000 booking langsung di Hotelnya tidak melalui Travel0ka or tik3t.com kamar biasa pesan 2 kamar). Aku juga dapat gelang dari Bhante. Benar-benar pengalaman pertama Waisak di Borobudur yang luar biasa.
Esoknya aku sarapan dapat dari Hotel pk 7.00.Hotel ini bagus ada air terjun, hutan, sungai di dalam hotel. Juga bisa melihat pemandangan gunung bagi pecinta alam bisa itu nginap di Hotel ini. Kamar Hotelnya dari kayu-kayu. Kalau yang family room menghadap ke sungai dan ada balkonnya di belakang kamar dan dekat resto. Kalau yang biasa menghadap ke gunung.
Air terjun di dalam hotel |
Setelah siap semua kita check out pk 11.00 lalu perjalanan ke Jogja mampir ke Klenteng Muntilan. Keistimewaan Klenteng Muntilan ini ada altar berisi rumpang 60 Jendral Taishui. Jendral Taishui ini adalah Jendral pelindung. Jendral pelindung ini berbeda tiap shio dan unsur shio nya. Untuk tau sejarah Taishui bisa dibaca click here.
Setelah itu kita makan di kupat tahu Pak Manthok di jalan setelah Muntilan. Tapi ini tidak bisa minta 1/2 porsi ya.
Perjalanan lanjut ke Bhumi Merapi, Bhumi Merapi ini tiket masuknya Rp. 35.000/orang. Awalnya gerimis tapi untung cuma sebentar. Bagian depan melihat hewan-hewan minizoo gitu lucu ada hamster babi, kancil. Bisa juga kasih makan kancil dan babi lho. Lalu ada spot foto langlang buwana ini tempat yang didisain mirip Santorini atau rumah-rumah warna-warni seperti di korea, ada juga rumah-rumah kayu seperti di Swiss. Lumayan instagramable.
Bhumi merapi |
Bhumi Merapi |
Bhumi merapi |
Bhumi merapi |
Lanjut kita ke Jogja. Sebenarnya ingin ke Gereja Ganjuran di Daerah Bantul tapi sudah telat untuk jam misa nya. Akhirnya kita ke Malioboro naik bis dari terminal Combor hanya Rp. 3.600/orang sampai di Malioboro. kita jalan-jalan di Malioboro dan makan di Angkringan deket stasiun Tugu. Angkringan Kopi Jos Pak Agus. Setelah itu kita jalan sampai Tugu dan panggil Grab karena tidak nututi bis terakhir ke terminal Combor.
Kita menginap di The Atrium Hotel and Resort Rp. 453.600 by travel0ka dan Rp. 459.637 by t1ket.c0m. Hotelnya ada gym dan kolam renangnya juga. Kalau mau isi ulang air minum bisa ambil di Gym nya. Bersih ini hotel.
Keesokan harinya saya mampir Klenteng Gondomanan. Lalu makan di gudeg Sagan tapi datang sudah lewat pk 12.30 sehingga cuma kebagian tewel, cecek dan telor bebek aja. Ayam dan cekernya tidak ada.
Setelah makan Gudeg bingung mau ngapain akhirnya ke Solo
Comments
Post a Comment