TulungAgung 2017

Ini adalah blog special edition tentang air terjun Alam Kandung dan pantai Sidem. Sebeanarnya ini bagian dari wisata rohani saya ke klenteng-klenteng saat Idul Fitri 2017. Ini adalah hari keduanya. Namun bagi teman-teman yang beragama lain mungkin malas baca yang mengenai klenteng-klenteng yang saya kunjungi, jadi lebih baik saya buatkan blog tersendiri saja


Hari ke-2 ini kami manfaatkan untuk liburan menikmati alam ciptaan Yang Maha Kuasa. Perjalananku pagi ini mampir ke Toko Andaria Ngunut, sebelumnya makan Nasi ayam Lodho Bu Manik, murmer.

Tempat wisata yang kami kunjungi setelah dari Toko Andaria adalah Air Terjun Alas Kandung, Air Terjun ini di Desa Tanen, Kecamatan Rejo Tangan. Suasana masih Asri dan bersih, airnya jernih berwarna biru, dengan pohon-pohon hijau di sekitarnya. Perjalanan menuju Air terjun ini sudah cukup bagus, dalam artian jalanan sudah aspal dan rute tidak rumit, tidak terlalu nanjak, tapi menyegarkan mata karena perjalanan ke sini kita disuguhi pemandangan gunung dan padi-padi hijau dan belum menguning. Setelah mobil di parkir kita jalannya juga tidak terlalu jauh paling cuma 100 m. Di tengah perjalanan menuju air terjun terdapat panggung cinta (kita sebut saja begitu). Di panggung cinta terdapat lambang Love di alasnya dan terdapat seperti gantungan gembok berbentuk love, dan dari panggung ini kita bisa melihat seluruh pemandangan hutan hijau, air terjun, danau tempat menampung air terjun yang jernih biru.


Di air terjun ini dibatasi tali yang menandakan bahwa sisi sana dalam, dan memang saat saya berenang ke sana dalam sekali sampai tidak tersentuh dasarnya, kata penjaga sana kedalamannya kira-kira 6-8 meter. sebenarnya tidak boleh melewati tali sih, tapi kan kalau ingin renang harus melewati tali. Kolamnya bertingkat







Perjalanan kita lanjutkan ke Pantai Sidem dekat Popoh (HTM Rp. 7.000/orang dan Rp. 2.000/mobil) masuk kawasan Pantai Popoh. Sebenarnya kita mau ke Pantai Sine tapi kata orang medannya sulit terlalu menanjak, kalau yang tidak biasa mobilnya takut nggak kuat naik, Akhirnya kita memutuskan ke Pantai Gemah katanya lebih bagus daripada Sine. Tapi Waze-ku menunjukkan Pantai Gema melewati Popoh dan melewati PLTA dan saat itu PLTA di tutup dan kita sudah kadung melewati loket pembayaran. Harusnya tidak usah melewati loket Pantai Popoh, akhirnya berhubung Pantai Popoh sudah pernah dikunjungi dan hari-hari gini bakal ramai, kita ke Pantai Sidem. Saya berjalan menyusuri pantai hingga menemukan muara dan jembatan. Jembatan itu cukup unik mungkin pasirnya lebih rendah daripada pantai sekitarnya, akhirnya air bisa sampai ketangga, dan di tepi tangga airnya penuh minyak.

Pantai Sidem ini juga termasuk surga tersembunyi, serasa Privat Beach. Karena hanya ada kami sekeluarga dan penjaga kamar mandi di sekitar sana. Tidak ada orang lain yang main di pantai lagi. Juga dapat melihat kapal yang berlabuh di pantai Popoh. Sayang saat sore ini udah berkabut.





Back


Comments

Popular posts from this blog

Penipuan : bisnis follow instagram

Penipuan : Cari Jodoh

Labuan Bajo 2021