Pacitan - Jogjakarta 2019



Idul Fitri 2019 kali ini kami sekeluarga touring lintas selatan Surabaya - Gunung Kawi - Blitar - Ngunut - Pacitan - Jogjakarta - Surabaya. Perjalanan dimulai tanggal 2 Juni 2019 - 6 Juni 2019. Oke saatnya bercerita


Hari pertama kita perjalanan menuju Gunung Kawi lewat Tol Malang yang baru. Bagus pemandangannya melintasi gunung Arjuna n Welirang. Tapi ceritanya saya skip dulu karena saya sudah sering cerita tentang Gunung Kawi, lalu ke Blitar juga saya cuma mampir kampung coklat, langsung ke Toko Andaria ngunjungi saudara Ngunut. Kita makan malam di Lontong Tahu Mbak Narti di sebrang UFO. Lontong Tahu di sini lebih kerasa  menginap di Hotel Wijaya Tulung Agung Rp. 195.000 bisa untuk 4 orang. Menurut saya hotelnya kotor banyak nyamuk n tidak ada selimut kita dipinjami sprei itupun berdebu untung cuma semalam. Tapi paginya dapat teh manis dan 3 telor rebus


Hotel Wijaya Tulung Agung

Keesokan paginya bisa seperti biasa makan nasi kuning di dekat Hotel Rp. 8.000 enak, recommended banget. lalu perjalanan saya lanjutkan lewat jalur lintas selatan menuju Pacitan. Di tengah jalan saya beli ayam Lodho Pak Yusuf dulu di Trenggalek untuk makan siang. Mas Ibas juga pernah makan di sini ternyata. Enak lho ini ayam Lodho lomboknya masuk ke kuah semua.

Pricelist Ayam Lodho Pak Yusuf

Oke perjalanan melalui Jalur Lintas Selatan kita lanjutkan menuju Pacitan. Sampai di Pacitan sore mau ke tempat wisata kok sepertinya sampai sana sudah bakal tutup tadi berangkatnya kesiangan. Setelah ke Hotel Permata Pacitan (menginap 2 hari RP. 348.646 + Rp. 322.309 by traveloka sudah termasuk extrabed n breakfast harga normal Rp. 300.000 tanpa extrabed) lalu kita jalan ke pasar Minulyo nyobain kupat tahu. Kupat tahu ini beda dengan lontong tahu. Kalau lontong tahu isinya tahu, tempe, lontong dan kecap kalau kupat tahu isinya tahu lontong dan kuah dari gula merah. beda di bumbunya saja harga sama Rp. 8.000. Pasar Minulyo ini deket dengan rumah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono lho. Setelah itu ke Hotel tidur

Hotel Permata Pacitan


Malam ini AC Hotel rusak kita disuruh pindah ke kamar yang lebih luas, ada kulkasnya, kamar mandi juga ada wastafel beruntung sekali


Hari ketiga kita menuju Pantai Klayar. Pantai Klayar ini sangat bagus ombaknya besar, ada batu berbentuk patung Sphinx lalu di balik batu itu ada semburan air. Warna airnya hijau tosca. Di Pantai Klayar melihat laut dengan ombak yang besar, menikmati air laut yang dingin menyentuh kaki, merasakan angin laut dan sinar matahari mengenai tubuh, belum lagi suara ombak yang merdu rasanya damai. Saya berdiri di tepi pantai kira-kira 1 jam menikmati itu semua. Konon katanya Pantai Klayar ini Pantai terindah di Pacitan. Harga tiket masuknya pun hanya Rp. 10.000/orang. Cukup terjangkau bukan.

Batu berbentuk sphinx Pantai Klayar

Setelah dari Pantai Klayar saya melanjutkan perjalanan ke Pantai Banyu Tibo. Keunikan Pantai ini ada air terjun dari sungai yang langsung tibo (jatuh) ke pasir pantai di laut. Tapi kali ini saya tidak turun ke pantai. Untuk turun ke pantai harus melewati tangga kayu yang bayarnya sukarela dan bayar sukarela. Di sekitar pantai banyak warung-warung Seafood (udang saos padang n cumi saos mentega kesukaanq + minum degan sebatok) yang saat makan dapat menikmati pemandangan laut yang menyegarkan jiwa. Warungnya murah lagi. Harga tiket masuk ke Pantai Banyu Tibo ini Rp. 5.000/orang

Pricelist warung Seafood Banyu Tibo


Seafood


Setelah dari Banyu Tibo saatnya ke Goa kan Pacitan terkenal dengan kota 1001 Goa dan 1001 Pantai. Kita ke Goa Gong.

Dari parkiran kita naik ojek Rp. 5.000/orang tiket masuk Rp. 15.000/orang, sewa senter Rp. 5.000/senter kalau mau dipandu Rp. 30.000/pemandu. Goa Gong ini masuknya cukup dalam di dalam kita disuguhi pemandangan stalaktit dan stalakmit yang cukup indah apalagi sudah dipasang lampu-lampu warna-warni. Ada beberapa sendang di dalam sini. Bentuk stalaktit dan stalakmitnya pun unik tergantung imajinasi pelihatnya saya melihat ada yang berbentuk pasangan suami istri beserta bayinya, papa melihat ada yang mirip Dewi Kwan Im. Tergantung imajinasi masing-masing dah. Goa ini tidak mengandung aura mistis dan cukup ramai pengunjung





Tempat wisata terakhir di Pacitan yang kukunjungi adalah Goa Tabuhan. Kenapa dinamai Goa Tabuhan? Karena Stalaktit dan Stalakmitnya dapat ditabuh. Berbeda dengan Goa Gong yang boleh masuk sendiri tanpa pemandu. Goa ini harus dipandu dan aura mistisnya terasa banget. Karena Goa ini dulunya tempat pertapaam Sentot. Goa ini gelap ada beberapa lampu saja tidak seperti Goa Gong. Berkali-kali sudah dicoba dipasang lampu tapi kabelnya selalu rusak terkena tetesan air. Dinding Goa ini juga banyak batu-batuan kristal di sekitar tempat pertapaan Sentot. Juga tidak seberapa dalam Goa ini. Tiket masuk ke Goa ini Rp. 10.000/orang pemandu+ senter sukarela kuberi Rp. 30.000. Di sekitar Goa ini banyak pedagang akik murah-murah (ada infinity stone nggak ya wkwkwk...). Stalakmit dan Stalaktitnya juga berbentuk aneh-aneh ada yang kuda, sapi, singa, dll tergantung imajinasi masing-masing. Penjaganya berambut gondrong dan banyak serdadu tak kasat matanya di Goa ini.







Setelah itu kita kembali ke Hotel. Hiks kamar hotel disuruh balik ke kamar pertama karena AC sudah diperbaiki. Malam ini kita jalan ke alun-alun Pacitan dan makan Sego Gobyos di perempatan Penceng. Nasinya mantab pedesnya Rp. 8.000/porsi


Hari keempat perjalanan ke Jogja start dari Pacitan pk. 8.00. Kita mengunjungi Pantai Baron. Tiket masuk ke Pantai Baron ini Rp. 9.500/orang dapat digunakan untuk masuk ke Pantai Baron, Pulang Sawal, Krakal dan beberapa Pantai lainnya. Pantai Baron ini juga banyak warung seafood (saya beli udang goreng n cumi goreng @1/4kg seharga masing-masing Rp. 25.000, nasi Rp. 5.000 sambal Rp. 5.000/porsi rumput laut goreng Rp. 15.000/bungkus murah ya). Pantai ini banyak perahu nelayan yang siap mengangkutmu ke pulau pasir di dekat Pantai Rp. 10.000/orang. Kata nelayan di sana air yang di dekat perahu air tawar tapi setelah pulau itu airnya jadi asin ajaib ya. Padahal air itu juga ketemu lho


Setelah dari Pantai Baron rencananya kita mau ke Pantai Pulang Syawal alias Indrayanti tapi malah salah masuk ke Pantai Krakal. Tapi pantai ini juga cukup bagus dan tenang. Banyak ditumbuhi pandan laut. Ada karang yang membentuk goa d pantai ini. Bagus sekali


Setelah itu perjalanan saya lanjutkan ke arah Kaliurang (masuk kawasan wisata Kaliurang Rp. 4.000/mobil dan Rp. 3.000/orang lalu kita ke Merapi Park World of Landmark tiket masuknya Rp. 20.000/orang. Merapi Park ini seperti Mini Siam di Pattaya isinya miniatur Landmark berbagai negara mulai jam bigben, piramida, stone henge, patung liberti dan lain-lain. Sebelum ke negara aslinya g ada salahnya foto di miniaturnya dulu wkwkwk....





Setelah itu saya ke Festival of Light tiket masuknya Rp. 25.000. Berbagai lampu membentuk bunga teratai, balon udara, payung dan ilumination lainnya di pajang di sana bagus sekali. Tapi sayang kamera saya tidak memungkinkan memoto lampu-lampunya. Di tempat ini juga bisa naik balon udara Rp. 75.000.



Berbeda dengan objek wisata sebelumnya yang harga tiket parkir hanya Rp. 5000/mobil di kawasan Kaliurang ini tiket parkirnya Rp. 10.000.


Saya menginap di hotel Wijaya Kaliurang saya menyadari salah tanggal pembookingan yaitu tanggal 15 Mei 2019 (saat tanggal booking) tapi ibunya baik tidak mempermasalahkan hal itu pelayanannya juga baik. Di kamar di sediakan white kofie tapi papa kan tidak suka minta kopi hitam saja langsung diberi kopi hitam. Tapi hotel ini tanpa AC. Tapi nggak masalah sich karena sudah dingin. Sekitar tempat ini seperti di Tretes banyak orang berjualan ronde, sate, bakso. Ranjangnya luas bisa untuk bertiga, tapi agak pengap Harga kamar Rp. 256.800. Pagipun juga banyak orang yang jualan pecel bubur ayam, jadah, tahu tempe bacem, dll.


Hari ini hari terakhir liburan kita. Kita hanya jalan ke The Lost World Castle di Cengkiran. Tiket masuknya Rp. 30.000 kalau mau bisa bayar Rp. 50.000 bisa masuk ke The Lost World Castle, Park n Stone Henge tapi kuatir waktu tidak mencukupi akhirnya cuma yang ke Castle aja. Di dalam Castle ini banyak spot foto yang keren. Mulai dari bangunan castlenya yang mirip kastil kuno n tembok cina, lalu ada lukisan 3D, motor terbang ayunan, kapal pirate caribean. keren deh



Selanjutnya perjalanan pulang kita mampir makan di depot yu Sri. Mahal dan rasanya Standart. Gudeg 35.000, pecel lele 30.000. Pecel lele ini Pecel + Lele bukan lele di beri sambel lho ya. Sekian cerita liburan saya


Pegel tapi menyenangkan. Saat mabuk perjalanan pakailah minyak angin aromaterapi Edelweis


Back

Comments

Popular posts from this blog

Penipuan : bisnis follow instagram

Penipuan : Cari Jodoh

Labuan Bajo 2021