May Day at Jogjakarta

Hari buruh tahun ini saya berwisata ke Jogjakarta dengan Wisata ala Koper. Berangkat tanggal 29 April 2017 dengan Sancaka Pagi, Pulang tangga 1 Mei 2017 dengan Agro Wilis Eks 3 : 8B. Sebelum naik kereta jangan lupa print boarding pass di Check in dengan cara scan barcode bookingnya di tempat check in yang tersedia di stasiun




Pricelist Yu Djum

Hari pertama dari stasiun Tugu Jogja ke Grand Aston Hotel Saya dijemput mobil sewaan Pak Marzuki (081325483433). Sebelum ke Grand Aston kita menuju Kampung Gudeg di Wijilan, Yah seperti yang kalian duga saya makan di Gudeg Yu Djum Jalan Wijilan No. 31. Disini ada musisi jalanan yang suaranya enak, dan bener-bener jual suara hal itu terbukti meski kita sudah memberi uang dia tetap bernyanyi. Di Grand Aston kita diberi handuk basah bisa untuk cuci muka atau cuci tangan, diberi infus water all you can drink, dan cake kecil all you can eat. Saya di kamar 207. Setelah mandi kita menuju toko batik di sebelah hotel, dan sembahyang di klenteng Hok Ling Miau dengan dewa utama Hok Tek Cien Sen (Dewa Bumi). setelah itu makan malam di Jejamuran. Seperti namanya Jejamuran ini menyajikan masakan-masakan dengan bahan dasar Jamur, selain masakannya dari jamur, di Jejamuran menyuguhkan tempat pembudidayaan jamur (buka pk. 9.00-15.00 bayar 15.000) sayang saya ke sana kurang pagi coba gitu kan ya bisa ikut lihat cara pembudidayaan jamur y. Tempatnya juga bagus untuk foto-fotoan.











Ombak gede katon ngawe-awe


Bener sekali Kutipan lagu di atas adalah lagu Parangtritis. Hari pagi hari kedua ini setelah Buffet Breakfast di Grand Aston saya menuju Parangtritis. Perjalanan menuju pantai Parangtritis saya disuguhi pemandangan sawah dan bukit yang indah. Di kawasan pantai Parangtritis ada banyak gunung pasir konon katanya itu gunung bukan buatan manusia tapi buatan angin, jadi pasirnya ditiup angin akhirnya menggumpal jadi gunung dan gunung ini bisa pindah-pindah seiring tiupan angin. Ombak di pantai Parangtritis ini tinggi-tinggi. Sayang tidak sempet foto karena saya sibuk main air.


Gundukan pasir Parangtritis



Setelah dari Pantai Parangtritis perjalanan saya menuju Ganjuran Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus. Setelah dari Ganjuran perjalanan kita lanjutkan ke Borobudur, Candi yang termasuk dalam 7 keajaiban dunia. Tapi saat ini hujan saya harus menyewa payung seharga Rp. 10.000 tapi sayang payung yang saya sewa bocor pengennya tak tambal pakai permen karet aja. Untuk masuk kalau tanpa guide harus ada 1 orang penanggung jawab untuk menghindari terorisme. Dari pintu gerbang saya membeli tiket kereta kelinci (free 1 botol air mineral 300 ml) menuju museum Borobudur saya tidak naik ke atas candi karena takut licin, tapi sayang di dalam museum dilarang mengambil gambar jadi di hari ke2 ini saya tidak ambil2 gambar sama sekali nih. Di dalam museum saya disuguhi contoh batu yang ada di Borobudur, Makna tiap tingkat di Candi, Sejarah pembangunan candi, sampai kapan pemugarannya. Bahkan ada biakan jamur-jamur yang ada di dinding Candi juga ada. Lalu bagaimana cara menjaga batu di Candi biar tetap kuat. Sore ini saya makan bakso ayam di warung Rambutan di area Candi Borobudur


Museum Borobudur


Museum Borobudur



Wah hari ini benar-benar pencucian diri y. Di Parangtritis mandi air laut dan air sumur, di Ganjuran cuci muka, tangan n kaki di pancuran air suci Ganjuran, di Borobudur mandi air hujan.


NB : Kalau mau nggak kena macet dari Ganjuran ke Borobudur jangan lewat Muntilan lewat jalan menuju Sendangsono saja tapi jalannya menanjak pemandangannya juga lebih bagus, waktu berangkat saya lewat jalan ini dan tidak kena macet. Begitu pulangnya lewat Muntilan macet puol.

Grand Aston


Kita menuju hotel dan mandi setelah itu keluar makan di Angkringan dekat Tugu Jogja. Jadi di sana udah ada nasi dibungkus kecil-kecil tinggal ambil, juga ada aneka sate, mulai sate usus, sate kerang, sate hati, sate ampela, sate bakso udang, sate siomay, dll. Ambil sendiri setelah itu dibawa ke kasir untuk minta sendok dan pesan minuman. Di sana ada seniman jalanan yang main pantomin dengan tema mencari Magic Lamp dia main sulap dia mengambil lampu dari mulut penonton atau lampunya jadi ada 2. Di Tugu Jogja banya cosplay-cosplay seperti pocong, power ranger, dll


Hari ketiga saya ke Museum Vredeburg, Tapi sayang museumnya selalu tutup di hari senin, Ya sudahlah saya akhirnya makan dawet hitam di depan museum saja. Setelah itu saya ke Keraton Jogja. Di Keraton bagi yang membawa kamera selain membayar tiket masuk kita harus membayar kamera Rp. 1.000 (baik kamera digital ataupun Hp ataupun DSLR sama saja) dan harus menggunakan guide sebagai penanggung jawab. Di dalam keraton kita ditunjukkan rumah Sultan Hamengkubuwono, namun Sultan dan keluarganya kalau keluar rumah tidak dari pintu yang kita lihat dan terbuka untuk umum. Di pekarangan Keraton tidak menggunakan paving ataupun keramik namun menggunakan pasir yang diambil dari gunung Merapi, tujuannya agar sebelum bekerja abdi dalam bisa grounding, jalan tanpa alas kaki agar menghilangkan segala hal yang negatif. Ruangan pertama yang kita masuki adalah ruangan batik (ruangan ini tidak boleh kita foto mungkin karena takut motifnya ditiru kali ya). Di ruangan sebelah ada koleksi gelas dari berbagai negara peninggalan Sultan ke III sampai sultan ke X. Di ruangan berikutnya ada benda-benda koleksian sultan ke IX. Lalu ada kereta yang digunakan untuk perkawinan keluarga keraton. Selain itu juga ada pertunjukan orkestra tradisional dengan Karawitan


Benteng Vredeberg


Orkes karawitan


Rumah Sultan


Koleksian Sultan


Taman Sari


Taman Sari





Setelah dari Keraton Jogjakarta kita ke Taman Sari. Taman Sari ini adalah istana air tempat mandi para selir. Tempat tinggal Selir juga. Untuk yang bawa kamera digital ataupun DSLR harus membayar Rp. 2.000. Selain kolam di dalam sini kita bisa melihat orang membatik, bikin wayang kulit, dll.


Pengrajin barik

Pengrajin wayang kulit

Setelah dari Taman Sari, Saya ke alun-alun untuk mencoba Challange berjalan di antara 2 beringin kata Pak Marzuki, bila kita berhasil berjalan melewati antara 2 beringin itu dengan mata tertutup segala keinginan akan terkabul. Saat mata saya ditutup tujuan saya malah melenceng jauh dari antara 2 beringin itu. Hiks....


Setelah itu saya makan di kampung Gudeg Wijilan Yu Djum lagi. Dan setelah itu ngemall di Galeria Jogjakarta.

Jus Alpukat Excelso disc 75% with line


Setelah itu pulang deh.... Bye Jogja


Sewa Mobil incl sopir, bensin 3D2N Rp. 2.400.000

Hotel 3D2N Rp. 1.500.000

Kereta pp Rp. 490.000


Back

Comments

Popular posts from this blog

Penipuan : bisnis follow instagram

Penipuan : Cari Jodoh

Labuan Bajo 2021