Madura Part 1
Perjalanan saya kali ini ke Madura lebih tepatnya Klenteng di Pamekasan dan Sumenep. Kebetulan kemarin tgl 31-10-15 Dewi Kwan Im mencapai penerangan sempurna sekaligus Bunda Maria diangkat naik ke Surga. Saya berangkat dari rumah pk. 6.00 menuju Jembatan Suramadu (mobil Rp. 35.000; motor free). setelah itu menuju klenteng di Pamekasan.
Klenteng di Pamekasan ini unik karena di dalamnya tidak hanya terdapat klenteng saja namun juga ada mushola dan pura dan pernah mendapat rekor MURI tanggal 8 Agustus 2009 sebagai vihara terunik. Klenteng dengan dewa utama Kwan Im (Vihara Avalokitesvara) berlokasi di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan (14 Km sebelah timur kota Pamekasan, sekitar pantai Talang Siring). Di tempat ini ada air Kwan Im di altar tempat pemujaan Kwan Im
Klenteng ini punya sejarah singkat sebagai berikut :
Pada sekitar abad 14 Masehi di daerah Proppo Pamekasan terdapat kerajaan Buddhist yaitu kerajaan Jamburingin yang berencana membangun sebuah Candi di pusat kerajaan. Kerajaan membantu perlengkapan Candi berupa arca-arca yang dikirim dengan perahu dan diturunkan di pelabuhan Talang.
Dari Pelabuhan Talang, agar sampai di pusat kerajaan Jamburingin arca-arca tersebut gagal karena kereta kuda rusak karena tidak mampu menahan beban. Akhirnya arca-arca tersebut terlantar di tepi pantai sampai tertimbun tanah. Lokasi rencana pembangunan Candi yang gagal tersebut, sekarang dinamakan desa Candi Burung (Bahasa Madura : Burung berarti gagal / tidak jadi)
Sekitar abad 17 Masehi, tanpa sengaja seorang petani menemukan arca-arca tersebut saat mencangkul ladangnya di sekitar pantai Talang. Kebetulan di daerah itu bermukim beberapa keluarga keturunan China, kemudian ladang yang terdapat aeca-arca tersebut dibeli. Setelah dibersihkan, ternyata arca-arca tersebut adalah arca-arca Budha versi Majapahit aliran Mahayana yang banyak penganutnya di negri China.
Salah satu arca berukuran besar ternyata arca Avalokitesvara Bodhisatva atau Kwan Im Posat atau dewi welas asih, yang selalu bersifat penolong dan pengayom kta semua. Dengan ukuran tinggi 155 cm, tebal 36 cm dan tebal bawah 59cm. Arca-arca lain adalah Amogashida, Kencono Wungu dan Ratna Sambhava (Sam Po Hud) semuanya terbuat dari batu hitam, dan sekarang diwarnai kuning keemasan.
Tempat ditemukannya arca-arca tersebut diberi nama dusun candi serta dibuatlah bangunan ala kadarnya untuk menampung arca-arca tersebut. Seiring perkembangan, bangunan ini diberi nama Vihara Avalokitesvara (Kwan Im Kiong) dan terus direnovasi dan dilengkapi dengan sarana ibadah lain, yaitu Dhamma Sala untuk Budha Gautama bangunan ini dilengkapi stupa-stupa di bagian atas bangunannya bentuknya seperti candi Borobudur. Di bangunan ini terdapat pahatan cerita tentang sejarah Sang Budha. Li Thang untuk Nabi Kong Hu Cu dan Nabi Lao Cu di bagian depan bangunan ini terdapat gambar sejarah tentang Nabi Kong Hu Cu, serta Tian Cin (gedung agung) serta untuk para Dewa Sin Bing.
Di Vihara ini sejak dulu terdapat Musholla, karena di setiap rumah keluarga Madura pada zaman dahulu umumnya terdapat Musholla. Selain itu juga terdapat Pura sebagai sarana ibadah umat Hindhu
Kwan Im Kiong |
Bila ingin mengunjungi Kwan Im Kiong dapat menghubungi.
Contact Person : 081353546699, 08123578804
Email : Avalokitesvaracandi@hotmail.com
Website : Kwanim-kiong.org
Kali ini ada makanan gratis di klenteng ini. Mungkin karena ada rombongan bis dari Surabaya yang juga kesini dan lagi kan kemarin ada acara Kwan Im mencapai penerangan sempurna
Setelah itu perjalanan kita lanjutkan ke Sumenep ke Klenteng Pao Sian Lin Kong. Klenteng ini tidak selengkap yang di Pamekasan. Tempat pemujaan Kwan Im-nya terdapat di Belakang. Terdapat 1 arca Kwan Im dengan lukisan di belakangnya. bagus. Di tempat ini kita bisa minta air Da Pei Cao. Bisa juga minta air suci dari sumur. Di tempat ini kita juga bisa beli oleh-oleh kripik-kripik
T.I.T.D Pao Sian Lin Kong terdapat di Jalan Slamet Riadi 27 Desa Pabian (0328)662127
CP : Bu Seno 081938608625; 082141517978
Bp Seno 087851065600
Lilik Meelia 087850447300; 081330441454
Ko Ayu 087750180233; 081330367487
Bantuan dapat disalurkan melalui BCA Sumenep No. Rek 1930241080 Atas Nama Bendahara Aida Cendrawati (08175058830) dan Ariestawati
Setelah dari Klenteng Sumenep sebelum balik ke Surabaya kami mampir dulu beli kaldu kokot (kaki sapi) dan kaldu kikil di Jl. Basar No. 51. masing-masing Rp. 20.000 per mangkok lointong Rp. 1.500 kopi Rp. 5.000
Setelah itu kita pulang ke Surabaya
Comments
Post a Comment