6 in 1 Beach at Malang




Perjalananku kali ini bersama Nana dan Wijayanti menuju menuju 6 in 1 beach yang paling terkenal adalah Pantai tiga warna. Kunamai 6 in 1 beach karena 6 pantai 1 lokasi, 1x bayar tiket masuk. Penasaran kan gimana perjalananku. Oke kita mulai aja cerita seruku. Kita kumpul di Sutos depan Circle K pk 22.00. Berangkat dengan Avanza pk. 23.00.


6 in 1 beach ini terdapat di Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Malang. Pantai ini di bawah pengelolaan Bhakti Alam. Sebelum ke Pantai ini diharuskan booking dulu karena termasuk wilayah Konservasi Mangove dan Terumbu Karang atau Hutan Lindung Desa Tambak Rejo dan hanya 100 orang perhari yang diperbolehkan masuk. Cara membookingnya coba hubungi 0812-3333-9889. Jam Buka Pos 1 Penjagaanya pun cuma mulai pk 6.00-14.00, Jam Buka Pos 2 adalah 24 jam. Reservasi minimal H-14. Harga Tiket Masuk cuma Rp. 10.000 sudah bisa dapat 6 pantai (Pantai Clungup, Pantai 3 warna, Pantai Watu Pecah, Pantai Mini, Pantai Savanna, dan Pantai Gatra). Namun tiap grup wajib menyewa 1 orang guide Rp. 100.000 (kita dipandu Charlie), 1 guide max mengantar 10 orang. Tempat ini tutup pada hari Kamis


Perjalanan ke pantai ini dari pusat kota Malang sekitar 100km.  Ikuti penunjuk arah menuju ke arah Gadang lalu Kecamatan Bululawang > Kecamatan Turen > Kecamatan Sumber Manjing Wetan > ikuti jalan ke Pantai Sendang Biru. Nanti akan ada petunjuk arah sesampainya di pertigaan ada pilihan antara ke Sendang Biru (lurus) dan Goa Cina, Clungup (serong kiri) ambil arah yang ke Goa Cina (serong kiri). Jangan kaget bila menemui gapura yang bertuliskan Selamat Datang di Sendang Biru di depan Lesehan Fitri. Ambil jalur yang lurus dulu. Setelah itu ada persimpangan (belok kiri) dan memasuki perkampungan 3 warna (gangnya kecil tapi mobil masih bisa masuk kok). sebelum Bank BRI depannya Dilu homestay. ikuti petunjuk yang ke arah Clungup Mangrove Conservation (CMC). Petunjuk ini merupakan arah ke Pantai Clungup, Pantai Gatra, Pantai Savanna, Pantai Mini, Pantai Watu Pecah, dan Pantai 3 Warna. Awalnya sempat nyasar ke Sendang Biru. Tapi berhubung masih sangat pagi (kurang lebih pk. 3.00 pagi) jadi cuma kelihatan kelap-kelip lampu saja. Mobil kita parkir di depan rumah Pak Joko (sopir kenal sama pemilik rumah ini). Kamar mandinya bersih nggak pake ngantri. Tapi letaknya jauh dari pos

Gapura menuju CMC Foto diambil dari Lesehan Fitri


Begitu pagi tiba (pk. 4.30) kita persiapan trekking, ganti celana pendek, tank top. Pk 5.00 dimulailah trekking ke pos 1 (Jam 5.00 sudah terang). Sebelum berangkat kita sudah diberi wejangan oleh Pak Joko, HP hati-hati jangan sampai kena air laut karena airnya beda dengan air sungai, tas, HP mending titipkan Local Guidenya. Tapi belum ada orang, akhirnya kita lanjut jalan ke pos 2. Di Pos 2 barang bawaan kita diperiksa dihitung berapa banyak yang berpotensial menimbulkan sampah. Sampah yang dicatat antara lain :

Minuman dalam Gelas, Botol, Kaleng yang wadahnya untuk 1x pakai

Kertas Minyak

Peralatan Mandi, Sabun, Shampoo, Odol

Plastik Sampah, Kantongan Plastik

Snack makanan ringan, camilan

Rokok

Tissue

Sachet

Pembalut

Masker

Setelah barang-barang tersebut di catat. Catatan wajib di bawa jangan sampai hilang nanti setelah balik barang-barang yang tercatat akan diperiksa lagi disesuaikan catatannya di Pos 1. Bila ada barang yang berkurang anda diwajibkan kembali untuk mengambilnya atau membayar denda sebesar Rp. 100.000


Setelah itu kita melewati CMC (Clungup Mangrove Conservation) Photo Poin. Pantai Clungup ini sayangnya sedang surut jadi cuma terlihat hutan bakau tanpa air.

CMC Photo Poin


Perjalanan kia lanjutkan ke Pantai 3 warna (trekking kurang lebih 45 menit - 1 jam), sepanjang jalan kita melihat perkebunan nanas yang sedang berbuah dan masih merah meskipun ada yg sudah hijau. Banyak juga lubang-lubang di tanah yang kata mas Charlie adalah sarang yuyu. Tapi orang yang g ngerti dikira sarang ular padahal d tanah sekitar lubang ada jejak kaki yuyu. 


Seperti namanya Pantai ini memiliki 3 warna yaitu merah hijau biru. Sinar Matahari seperti kita ketahui terbagi dalam 7 warna (merah, oren, kuning, hijau, biru, nila, ungu mejikuhibiniu). Setiap warna punya panjang gelombang masing-masing. Kemampuan cahaya menembus air juga tergantung seberapa panjang gelombangnya, semakin pendek gelombang cahaya maka akan semakin besar kekuatannya untuk menembus air. Maka dari itu cahaya merah akan terserap pada kedalaman kurang dari 20 meter, dan setelah itu keberadaanya tersembunyi atau tidak terlihat. Disinilah mulai muncul kegelapan warna merah. Sementara pada bagian laut yang berwarna hijau tercipta karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai dan memantulkan warna hijau dan juga karena banyak plankton. Sementara itu warna biru karena sinar matahari gelombang pendek (biru) dipantulkan lebih banyak dari sinar lainnya. Tapi di angle yang berbeda 3 warna bisa berubah jadi hijau toska muda, biru muda, biru tua. Tapi sayang warna yang saya lihat nggak ada merah nya. Hanya coklat muda (dekat pantai), hijau muda, dan biru tua. Di pantai ini kita bisa snorkling (sewa alat Rp. 25.000). Alat snorkling yang disewakan ini hanya life vest dan Google+selang aja tanpa sepatu katak. Awalnya saya bingung cara snorkling sampai minum air asin terus. kacamata harus benar-benar seret sampai air tidak bisa masuk dan tidak bisa nafas dari hidung lalu ujung selang snorkling digigit dengan gigi geraham yang mulut ditutup rapat biar tidak kemasukan air. Gigitnya jangan terlalu keras nanti karet selangnya putus. Sampai akhirnya saya memutuskan tidak pakai selang snorkling renang biasa aja yang penting nafas melalui mulut, tenang saja saya tetap ngambang kok di laut karena pakai life vest. Namun setelah gagal dan coba berkali-kali bisa juga nafas pakai selang. Meskipun kadang juga nelen air asin. Di dasar laut benar-benar bagus terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang ada di sana banyak terutama di laut yang berwarna biru tua. Kita diam mengambang aja di sana sudah didatangi ikan kecil-kecil. Waktu kita untuk bermain di sini hanya 2 jam. Setelah kita bersnorkling ria kita bilas-bilas bayar Rp. 3.000

Pantai 3 warna


Pantai 3 warna


Pantai 3 warna


Setelah itu kita Treking lagi melewati sedikit hutan dan kebun nanas, juga melewati perkebunan nanas ke Pantai Watu Pecah. Di Pantai ini banyak batu-batu yang pecah kena hempasan ombak laut. Di pantai ini ombaknya lumayan besar. dan menimbulkan buih-buih putih yang indah saat menghantam karang. Di tepi pantai terdapat tanaman pandan laut yang jadi kesukaan penyu. Pandan laut ini penampakannya berbeda dari pandan yang biasa di rumah. Akarnya menjulang keluar dari tanah mirip dengan akar bakau. Buahnya mirip nangka tanpa kulit namun warnanya bukan kuning melainkan orange. Sayang fotonya dengan Hp Nana. Jadi hilang semua. Hiks...

Nanas yang sedang berbuah sepanjang trekking

Pantai Watu Pecah


Trekking kita lanjutkan mendaki bukit, tapi tidak jauh menuju Pantai Mini. Di tengah Pantai Mini ini kita bisa melihat ada karang-karang yang menjulang orang sana biasa menyebutnya Raja Ampat-nya Malang.

Pantai Mini


Sekarang kita naik bukit turun bukit agak jauh dan terjal, sampai-sampai ada beberapa sisi yang dipasangi tali. Tengok kanan lihat jurang yang disisi pantai, di sisi kanan hutan. Pantai Savanna ini bukitnya ada padang rumputnya, di pantainya juga banyak rumput laut hijau-hijau yang tumbuh di batu, karena terjal jadi teman-teman males turun. saya turun sebentar untuk cuci kaki habis jatuh saya tadi saat di jalan menuruni bukit. .

Pantai Savanna


Medan Trekking kita



Trekking dilanjutkan dengan mendaki bukit lagi, kesalahan saya cuci kaki di pantai Savanna tadi karena sandal saya basah lagi dan jadi licin lagi, sampai akhirnya saya lepas biar tidak jatuh lagi. Sebentar lagi tibalah kita pada pantai terakhir adalah Pantai Gatra. Pantai Gatra ini begitu jernih dan dangkal, sampai kita bisa melihat banyak rumput laut yang tumbuh di batu-batu di dasar laut. Berbeda dengan laut-laut sebelumnya yang ombaknya besar-besar, Pantai Gatra ini tenang. Enak untuk duduk-duduk. Namun pasir di pantai ini terbuat dari karang dan kerang dan jasad renik lainnya sehingga tajam di kaki. Ada orang camping d sana juga, juga ada ayunan di pantai bagus untuk spot foto. Berita buruk dipantai inilah Hp-nya Nana kena air laut padahal penuh foto-foto kita dan umur HPnya baru 1,5 tahun eman men. Hikss....

Pasir penuh jasad renik, karang dan kerang


Pantai Gatra yang dangkal, tenang dan jernih


Itu juga gambar bukit yang kita daki saat ke Pantai Gatra Pantai Gatra


Kita termasuk beruntung karena bisa menikmati ke 6 pantainya. Kadang kalau Trek tidak memungkinkan (misalnya becek, ada pohon tumbang, dll) hanya diperbolehkan ke Pantai Clungup, Pantai Gatra dan Pantai 3 warna.


Setelah puas ke 6 pantai tersebut dan sudah capek trekking. Kita kembali ke Pos 1 untuk dilihat barang yang tadi di data apa masih komplit. dan ternyata komplit men. Kita kembali ke parkiran untuk mandi Rp. 3.000


Lalu kita makan di lesehan Fitri dengan lauk Ayam goreng, tempe goreng, lalapan, dan sambel namun terasa enak karena perutku sedang sangat lapar. Bahkan makanku pun bisa banyak lho nasinya. Bisa tambah nasi. WC di Lesehan Fitri ini bersih


Makanan di Lesehan Fitri


Perjalanan kita selesai....


Wija bener-bener kakinya dirancang untuk jalan lewat di tebing-tebing dan karang. Tanpa pegangan bisa turun dan loncat dari karang yang 1 ke yang lain men.


Nana fotografer handal. Tapi sayang sebagian besar foto kita dengan HP nana yang tanpa memory card. Jadi dokumentasinya terancam hilang T.T


Thank you ya Wija dan Nana udah mau nemeni n bantui aku dalam jalan-jalanku


Total biaya perjalanan kita kurang lebih 360.000/orang sudah

Sewa mobil + sopir + tol + parkir dan bensin 750.000

WC + Mandi + Toilet 10.000*3 = 30.000

Tiket Masuk local guide 100.000 + 10.000*3 = 130.000

Snorkling Rp 25.000*3 = 75.000

Makan 10.000*3 = 30.000

Roti Sobek Sariroti untuk sarapan Rp 15.000*3 = 45.000

Minum 18.000

lain-lain 2.000

Total 1.080.000 : 3 = Rp. 360.000


Tips perjalanan :

- Bawa camera underwater karena terumbu karang dan ikan-kan serta pemandangan bawah air saat snorkling di bawah air bener-bener bagus. Sayang saya tidak mahir menggunakan camera underwater saya jadi hasilnya tidak karuan. T.T

- Bawa kantong Hp anti air

- Bawa tim kelipatan 10 orang biar lebih murah sewa local guide-nya

- Baju ganti, peralatan mandi sebaiknya ditinggal di mobil. Berat men bawanya

- Bawa minum secukupnya

- Mulailah trekking sekitar jam 5. Karena sudah mulai terang dan masih sepi serasa berada di private beach


Back

Comments

Popular posts from this blog

Penipuan : bisnis follow instagram

Penipuan : Cari Jodoh

Labuan Bajo 2021