1 suro at Madiun
Blog kali ini saya akan meliput tentang liburan saya waktu 1 suro. Saya sekelurga kali ini ke Madiun ada undangan kawinan dari keluarga. Kami berangkat dari Surabaya pk. 13.30 sampai di Madiun pk. 19.00 malam lama y. Untung sekarang ada Tol Sumo jadi bisa agak cepat. Selama perjalanan banyak polisi siaga.
Pestanya di Lanud Maospati. Untung kami datangnya g telat-telat amat. Kami datang makanannya baru keluar.
Setelah acara pesta kami di ajak sodara yang lama tidak ketemu makan lagi pecel di Wir Kabul sambil ngobrol2. Lalu kami di ajak ke Hotel Aston sebentar ngobrol-ngobrol sama pengantinnya hingga kemalaman. Berhubung dari awal sebenarnya tidak mau menginap di Madiun, mau langsung pulang, kami tidak siap-siap booking Hotel. Untung aja pemilik Hotel Aston baik, dan masih ada 2 kamar tersisa. Jadi malam itu juga kami booking hotel dan tidur di Hotel Aston 2 kamar boleh diisi 7 orang Men. Pemiliknya baik. Sudah begitu kita dapat 7 minuman selamat datang (biasanya kan 1 kamar cuma boleh 2 orang kalau lebih itu berarti kita g ketauan).
Kami tidur di kamar 1216 dan 1218 kamar yang bersebelahan dan ada pintu sambungan yang bisa dibuka. Saat di lift akan naik ke lantai 12, kami orang katrok yang g berpengalaman tidur di Hotel bintang 4 sebelumnya sempat kesulitan menekan tombol lift ke lantai 12. Ternyata kartu kunci kamar itu harus di tempelkan di atas tombol lift lalu tekan angka 12 (hanya bisa menekan sesuai lantai kamar). Jadi ingat kejadian pintu di Hongkong pengalaman titutitut. Pemandangan kota Madiun dari atas bener-bener bagus banyak lampunya, untung dapat kamar lantai atas jadi bisa melihat pemandangan seindah itu apalagi Madiun tidak ada bangunan yang lebih tinggi dari Aston Hotel. Pertama lihat model kamar mandinya Oh Men kok terbuka gini. Tapi ternyata ada kelambunya
Malam ini saya tidur sempit-sempitan 1 ranjang King Size untuk 4 orang. Kamar sebelah Twin bed untuk 3 orang
Paginya kami sekeluarga ngegym dan 7 orang boleh menikmati semua fasilitas olahraga di Hotel. Cuma ditanya nomer kamar dan kami boleh menikmati semuanya sepuasnya (biasanya kan terbatas 1 kamar 2 orang). Setelah ngegym saya berenang. Kolam renangnya infinity pool terletak di lantai 6. Mungkin kalau di lantai puncak lebih bagus lagi
Setelah puas berolahraga kami sarapan dan lagi-lagi kami masuk 7 orang boleh masuk semua cuma di tanya nomer kamar dan kami 7 orang masuk (biasanya 1 kamar cuma 2 orang). Mantap tenan. Rasa masakan di Aston juga enak. Baksonya Top, Pecelnya juga.
Bener-bener mantap ini Hotel pemiliknya ramah, pelayananannya bagus. Saya cuma IDR 1,3 Jt sudah dapat fasilitas seperti itu. Benar-benar Hokky nih ketemu pemiliknya.
Pulangnya kami berencana beli Bluder Cokro di jalan Cokroaminoto. Tapi itu Bluder kalau tidak pesan dulu tidak bisa. Meskipun cuma mau beli satuanpun tidak bisa. Baru bisa di ambil pk. 4. Wah kalau seperti itu mah kami udah pulang. Akhirnya kami makan Soto Kondang di Jalan Cokroaminoto no 65. Depannya Klenteng. Kuah sotonya bening, bumbunya terasa, Telornya banyak, Ibunya ramah dan sepertinya kenal semua warga Madiun. Tumben sepi kali ini cuma kami aja yang makan, biasanya rame. Saat ini ada sejenis Bonek lewat bedanya berbaju hitam. Kata ibu soto itu dari perguruan silat teratai, dan kenanga yang mau nyekar ke ketua mereka. Dan akhirnya mereka bakal adu kehebatan. Biasanya tiap tahun selalu ada korban entah dari teratai atau dari kenanga atau juga dari polisi. Katanya lebih gawat daripada Bonek. Gila. IDR 16.500
Setelah itu kami makan pecel 99. Setelah itu kami pulang ke Surabaya pk 14.30. Berhubung macet, di Mojokerto kami mampir makan dulu di depot Dhoho-Kediri makan dengan paket ber-5 dapat nasi 5, es teh 5, ayam bakar dan ikan bakar IDR 100.000.
Kami sampai di rumah pk. 21.00 Macet
Comments
Post a Comment